Jumat, 30 September 2011

Pertumbuhan Ekonomi Aceh Triwulan II 2011


Kondisi perekonomian Aceh hingga triwulan II tahun 2011 ini (q-to-q) menunjukkan pergerakan yang membaik hingga mencapai 1,55 persen (tanpa migas) dan mencapai 1,31 persen (dengan migas).
Kinerja perekonomian Aceh juga meningkat baik secara semesteran (c-to-c) maupun tahunan (y-on-y). Secara semesteran yaitu sebesar 5,54 persen (dengan migas) dan 6,38 persen (tanpa migas). Secara tahunan, mencapai sebesar 5,47 persen (dengan migas) dan mencapai 6,25 persen (tanpa migas).
Hampir semua sektor di Aceh mengalami pertumbuhan ekonomi yang menguat dan lima sektor mencapai pertumbuhan positif di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi Aceh. Pertumbuhan tertinggi yakni pada sektor pertanian sebesar 2,24 persen dan terendah pada sektor pertambangan dan penggalian yaitu minus 0,60 persen.
Nilai PDRB Aceh atas dasar harga berlaku sebesar Rp 20,92 triliun (dengan migas) dan sebesar Rp 17,50 triliun (tanpa migas). Berdasarkan harga konstan 2000, sebesar Rp 8,63 triliun (dengan migas) dan sebesar Rp 7,63 triliun (tanpa migas).
Kumulatif nilai PDRB atas dasar harga berlaku hingga semester I tahun 2011 sebesar Rp 41,32 triliun (dengan migas) dan sebesar Rp 34,59 triliun (tanpa migas). Sedangkan atas dasar harga konstan 2000 sebesar Rp 17,15 triliun (dengan migas) dan sebesar Rp 15,15 triliun (tanpa migas).
Semua sektor ekonomi mengalami peningkatan nilai tambah bruto dengan nilai tambah bruto terbesar pada sektor pertanian sebesar Rp 5,88 triliun. Sebaliknya, nilai terkecil pada sektor listrik dan air bersih sebesar Rp 0,10 triliun (Rp 97,49 milyar).
Struktur PDRB Aceh dengan migas bahwa tujuh dari sembilan sektor memberikan peranan yang besar bagi perekonomian Aceh. Dua sektor diantaranya yaitu sektor pertanian sebesar 28,10 persen dan sektor perdagangan, hotel dan restauran sebesar 15,88 persen merupakan sektor yang mendominasi perekonomian Aceh. Akumulasi kedua sektor ini hingga mencapai 43,98 persen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar