Kamis, 06 Oktober 2011

Inflasi


Dampak Inflasi
Dampak inflasi terhadap perekonomian yang pada akhirnya akan berpengaruh kepada tingkat kemakmuran masyarakat, berikut ini dampak negatif dari inflasi:
1.Terhadap distribusi pendapatan ada pihak-pihak yang dirugikan, diantaranya:
  • Iinflasi akan merugikan bagi mereka yang berpendapatan tetap, seperti; pegawai negeri.     Contoh, amir seorang pegawai negeri memperoleh gaji Rp. 60.000.000 setahun dan laju inflasi     10%. Bila penghasilan Amir tidak mengalami perubahan, maka ia akan mengalami penurunan     pendapatan riil sebesar 10% x Rp. 60.000.000 = Rp. 6.000.000.
  • Kerugian akan dialami bagi mereka yang menyimpan kekayaan dalam bentuk uang tunai.
  • Kerugian akan dialami para kreditur, bila bunga pinjaman yang diberikan lebih rendah dari     inflasi.

Di lain pihak ada yang diuntungkan dengan adanya inflasi:
- Orang yang persentase pendapatannya melebihi persentase kenaikan inflasi
- mereka yang memiliki kekayaan bukan dalam bentuk uang tunai, tetapi dalam bentuk barang   atau emas.
2. Dampak terhadap efisiensi, berpengaruh pada:
- proses produksi dalam penggunaan faktor-faktor produksi menjadi tidak efesien pada saat    terjadi inflasi
- perubahan daya beli masyarakat yang berdampak terhadap struktur permintaan masyarakat    terhadap beberapa jenis barang
3. Dampak inflasi terhadap output (hasil produksi):
- inflasi bisa menyebabkan kenaikan produksi. Biasanya dalam keadaan inflasi kenaikan harga   barang akan mendahului kenaikan gaji, hal ini yang menguntungkan produsen
- bila laju inflasi terlalu tinggi akan berakibat turunnya jumlah hasil produksi, dikarenakan nilai riil   uang akan turun dan masyarakat tidak senang memiliki uang tunai, akibatnya pertukaran   dilakukan antara barang dengan barang.
4. Dampak inflasi terhadap pengangguran
Suatu negara yang berusaha menghentikan laju inflasi yang tinggi, berarti pada saat yang sama akan menciptakan pengangguran. Untuk melihat laju inflasi dengan tingkat pengangguran, dapat diperlihatkan dalam Kurva Philips:

Keterangan Gambar:
1. Kurva philip adalah kurva yang menggambarkan hubungan negatif antara inflasi dan     pengangguran.
- semakin tinggi tingkat inflasi, maka tingkat pengangguran semakin rendah
- semakin rendah tingkat inflasi, maka tingkat pengangguran semakin tinggi
2. - pada titik E, tingkat inflasi nol dan pengangguran ada tingkat pengguna tenaga kerja penuh (full       employment)
- pada titik A, tingkat inflasi negatif (deflationary gap), tingkat pengangguran lebih tinggi
- pada titik B, tingkat inflasi positif (inflationary gap), tingkat pengangguran lebih rendah.

Beberapa hal yang berhubungan dengan inflasi:
1. DEFLASI, daya beli uang yang mengalami peningkatan, karena jumlah uang yang beredar relatiflebih sedikit dari jumlah barang dan jasa yang tersedia. Tujuan dari devaluasi adalah untuk      meningkatkan ekspor barang, neraca pembayaran menjadi surplus.
2. DEFRESIASI, penurunan nilai tukar mata uang terhadap mata uang asing yang terjadi di pasar     uang.
3. APRESIASI, kenaikan nilai tukar suatu mata uang terhadap mata uang asing yang terjadi di pasar     uang.
4. INFLASI TERBUKA, keadaan dimana harga-harga bergerak tak terkendali, serta terdapat kelebihan     permintaan terhadap barang.
5. SANERING, pemotongan nilai mata uang yang dilakukan oleh pemerintah.
6. REVALUASI, kebijakan pemerintah untuk menaikan nilai mata uang dalam negeri terhadap valuta     asing.
7. DEVALUASI, kebijakan pemerintah untuk menurunkan nilai mata uang dalam negeri terhadap     valuta asing dengan sengaja. Deflasi dapat di atasi dengan cara pemerintah menambah     pembelanjaan, masyarakat menambah pengeluaran.



LAPORAN INFLASI (Indeks Harga Konsumen)
Berdasarkan perhitungan inflasi tahunan
 
Grafik Time Series Grafik Timeseries
Bulan TahunTingkat Inflasi
September 20114.61 %
Agustus 20114.79 %
Juli 20114.61 %
Juni 20115.54 %
Mei 20115.98 %
April 20116.16 %
Maret 20116.65 %
Februari 20116.84 %
Januari 20117.02 %
Desember 20106.96 %
November 20106.33 %
Oktober 20105.67 %
September 20105.80 %
Agustus 20106.44 %
Juli 20106.22 %
Juni 20105.05 %
Mei 20104.16 %
April 20103.91 %
Maret 20103.43 %
Februari 20103.81 %
 
Lihat Data
Dari         
Sampai    
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar